PENGERTIAN,
TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR (ISD) DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
1.1 Pengertian Ilmu Sosial Dasar (ISD)
ILMU
SOSIAL DASAR atau biasa disingkat ISD adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
tentang masalah sosial, dan juga membicarakan hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya. Khususnya kehidupan masyarakat Indonesia dengan
menggunakan pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian
ilmu-ilmu sosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang pengetahuan dalam
berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah , antropologi, psikologi
sosial.
Ilmu sosial
dasar merupakan suatu bahasan studi atau program pengerjaan yang khusus
dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di indonesia diberikan
di perguruan tinggi
1.2 Tujuan ISD (Ilmu Sosial Dasar)
Tujuan ilmu sosial dasar (ISD) adalah memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa
setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat dan selalu
bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis.
Selain itu Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan umum
dan tujuan khusus, yaitu:
a.
Tujuan umum
diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya,
khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya
tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat
dipertajam.
b.
Tujuan khusus:
1.
Memahami dan
menyadari adanya kenyataan-kenyataan social dan masalah- maslah social yang ada
dalam masyarakat.
2.
Peka terhadap
masalah-maslah social dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
3.
Menyadari bahwa
setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan
hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4.
Memahami jalan
pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah social yang timbul dalam
masyarakat.
1.3 Kelompok Ilmu
pengetahuan
Ø Ilmu-ilmu alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan
lain-lain.
Ø Ilmu-ilmu sosial (social science)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-ketarutaran yang
terdapat dalam hubungan antar manusia. Meliputi: Sosiologi, Ekonomi, Politik
Antropolgi, Sejarah, Psikologi, Geografidan lain-lain.
Ø Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya (The
humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencangkup keahlian (disiplin)
seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai
bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan
ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
ILMU SOSIAL DASAR (ISD) DAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Ilmu Sosial dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan
sosial(IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
2.1 Perbedaan
antara Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Sebagai berikut :
·
Ilmu Budaya
Dasar diberikan pada tingkat perguruan tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan pada tingkat pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan lanjutan
menengah pertama sampai menengah atas.
·
Ilmu Budaya
Dasar merupakan matakuliah tunggal artinya tidak memiliki kelompok mata
pelajaran sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kelompok dari sejumlah mata
pelajaran diantaranya Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan lain-lain.
·
Ilmu Budaya
Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan
sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan
keterampilan intelektual.
2.2 Persamaan
antara Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Sebagai berikut:
·
Keduanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran
·
Keduanya bukan
merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
·
Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial
RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
3.1 3
GOLONGAN BAHAN PELAJARAN ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
Didalam pembelajaran Ilmu Sosial Dasar, bahan
pelajarannya dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya
2. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari masalah-masalah social.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social.
3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
1. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya
2. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari masalah-masalah social.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social.
3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Kesimpulan
Ilmu sosial dasar(ISD) dan
ilmu pengetahuan sosial(IPS) berperan penting dalam kehidupan manusia yang
realistis ini, manusia pun adalah makhluk sosial sudah pasti mereka tidak akan bisa
hidup sendiri tanpa orang lain. Oleh karena itu untuk manusia wajib untuk
mengetahui apa itu ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial sebagai bekal
menjalani kehidupannya.
PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk yang
makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan
aspek-aspek tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari
homogen menjadi kompleks.
Manusia dapat memanfaatkan
dan mengembangkan akal budinya yang telah terungkap pada perkembangan
kebudayaan, baik kebudayaan rohaniah maupun kebendaan.
Sehubungan dengan hal
tersebut dalam pokok bahasan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk,
perkembangan kebudayaan, dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat
perkembangan kebudayaan.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk
merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah ekonomi umumnya dan
masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan
komposisi penduduk, juga akan berpengaruh terhadap konndisi sosial ekonomi
suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Pertumbuhan
penduduk yang tidak diimbangi dengan pertambahan fasilitas (pangan, tempat
tinggal, kesempatan kerja, pendidikan, dll), sudah bisa dipastikan dapat
menimbulkan
berbagai
masalah, misalnya meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran, kriminalitas,
dll.
Pertumbuhan
Penduduk (Yang tercakup di dalamnya) : Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya
satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah
tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya
masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada
penduduknya sehinggat idak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk,
masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah barang tentu penduduk disini yang
dimaksud adalah kelompok manusia, bukan penduduk/populai dalam pengertian umum
yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang
biak pada suatu daerah tertentu.
Demikian pula
hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan
dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu masyarakat,
kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh
kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan
juga hubungan yang saling menentukan
Penduduk, dalam
pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang
biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk dalam arti luas itu sering
diistilahkan popuasi dan disini dapat meliputi populais hewan, tumbuhan dan
juga manusia. Dalam kesempatan ini penduduk digunakan dalam pengertian
orang-orang yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh
dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Adapun
masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati
wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah
dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan
mengatur kehidupannya. Tekanannya disini terletak pada adanya pranata sosia,
tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin
dilakukan secara teratur. Pranata sosial disini dimaksudkan sebagai perangkat
peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik
secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan
merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi
dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai
untuk mengatur kehidupan dan selanjutna cipta merupakan kemampuan berpikir
kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan (selo sumarjan
dan sulaiman..s)
1.1 Perkembangan Penduduk Dunia
Menggunakan Tabel
Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan
Tabel. Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang diambil contoh dari tahun – tahun
sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.
|
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
|
||||
|
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
|
||||
|
|
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
||||
|
|
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
||||
|
|
|
|
Brazil
|
197,254,181
|
||||
|
|
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
||||
|
Populasi tahun 1950
|
Populasi tahun 2008
|
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bisa kita lihat rata - rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x
lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu
berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
1.2 Fektor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan
yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Dengan begitu, maka bertambahlah sistem matapencaharian hidup menjadi lebih
kompleks.
Secara umum ada
tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di
antaranya sebagai berikut:
1.
Kelahiran
(Fertilitas)
Kelahiran
adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan
hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata
dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
a.
Pengukuran
fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
Ø Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate)
adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Ø Tingkat fertilitas umum (general fertility rate)
adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau
14-44 tahun) pada tahun tertentu.
Ø Tingkat fertilitas menurut umur (age specific
fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap
kelompok umur dan tahun tertentu.
Ø Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility
rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh
wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.
Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun
ukurannya adalah:
Ø Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup
laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa
reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah
pada priode waktu tertentu.
Ø Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2.
Kematian
(mortalitas)
Kematian
adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu
populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-
1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3.
Perpindahan
(migrasi)
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
1.3 Rumus Tingkat Kematian
Di setiap kehidupan di dunia ini pasti
akan seluruh manusia mengalami kematian tidak akan bisa lari dari namanya
kematian maka, dari itu kita yang hidup didunia ini banyak bekal untuk
menghadapi kematian dalam kependudukan untuk mencari nilai dari data kemtian
terdapat rumus-rumus yang didapat mengetahui suatu nilai dari kematian yaitu :
ü Angka
kematian kasar (crude death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai
10000 penduduk pertahun cara atau rumus untuk menghitung angka kematian kasar
adalah sebagai berikut:
CDR: D/Px1000
CDR: (Crude Death Rate) = Angka kematian
kasar
D: (Death) = Jumlah kematian
P: (Population) = Jumlah penduduk
ü Angka
kematian khusus (Age spesific death rate)
Adalah banyaknya orang
yang mati sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun cara untuk
menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR = Dx/Px/1000
ASDR = Age spesific
death rate
(D): (Death) = Jumlah kematian
(P): (Population) = Jumlah penduduk
(D): (Death) = Jumlah kematian
(P): (Population) = Jumlah penduduk
1.4 Angka Kelahiran
Perhitungan CBR
berdasarkan pada jumlah kelahiran dan
jumlah penduduk (populasi) disuatu wilayah. Formula (CBR) sebagai berikut :
CBR = b/p*1000
b = births (jumlah
kelahiran)
p = population (jumlah
penduduk)
1000 = konstanta
1.5 Imigrasi
Pengertian, Proses, Akibat dari Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme
dari suatu bioma
ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari
sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang
mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
Aspek dinamis kehidupan
kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain
migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk, yaitu mobilitas, yang
memiliki pengertian lebih luas daripada migrasi, sebab mencakup perpindahan
teritorial secara permanen dan sementara. Migrasi ini merupakan akibat dari
keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan, dan menimbulkan terbatasnya
sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.
Dengan adanya intervening
obstacles (rintangan di antaranya), maka timbul dua proses migrasi, yaitu:
1. Migrasi bertahap
2. Migrasi langsung
Untuk mengetahui seberapa
cepat pertumbuhan penduduk suatu daerah dapat juga dilihat dari bentuk piramida
penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui
mengenai perbandingan jumlah penduduk anak-anak, dewasa, dan orang tua pada
wilayah bersangkutan. Kondisi struktur atau komposisi penduduk yang
berbeda-beda akan menunjukkan bentuk piramida yang berbeda-beda pula. Ada tiga jenis
struktur penduduk:
1)
Piramida
penduduk muda, merupakan gambaran komposisi penduduk dalam pertumbuhan.
2)
Piramida
stasioner, gambaran keadaan penduduk yang tetap (statis)
3)
Piramida
penduduk tua, gambaran adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan
kematian yang kecil sekali.
1.6 Macam-macam Migrasi:
I.
Migrasi
Masuk: masuknya penduduk ke suatu
daerah dg tujuan menetap
II.
Migrasi
Keluar: keluarnya penduduk dari
suatu daerah asal ke suatu daerah tujuan untuk menetap
III.
Migrasi
Neto: selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar
IV.
Migrasi
Bruto: jumlah migrasi masuk dan
migrasi kelua
V.
Migrasi
semasa hidup: migrasi
berdasarkan tempat kelahiran
VI.
Migrasi
risen: migrasi berdasarkan tempat
tinggal lima tahun yang lalu
1.7 Proses
Migrasi
Proses
Migrasi adalah kemampuan proses pemindahan antar kelompok dari komputer ke
Komputer
lainnya. Proses migrasi dapat diimplementasikan antara lain melalui OpenMosix.
Proses
Migrasi Mungkin prosesnya seperti ketika di suatu pulau kelebihan jumlah
penduduk dan penduduknya dimigrasikan ke
pulau lain.
Proses migrasi internal dan internasional ini terjadi
karena adanya suatu reaksi dari berbagai
perbedaan antara daerah asal dan daerah tujuan.
Perbedaan ini disebabkan oleh faktor ekonomi,
sosial dan lingkungan baik pada level individu maupun
komunitas. Maka dapat ditegaskan bahwa migrasi merupakan suatu usaha untuk
meningkatkan kualitas hidup.
1.8
Dampak Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk memiliki dampak terhadap daerah asal
maupun daerah tujuan. Berikut ini
adalah
akibat yang muncul dari migrasi:
ü Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang
banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama,
perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang
tidak sama, dan memandang suatu nilai orang
ü Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila
imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan
pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun
berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
ü Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota
migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat
kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
ü Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan
yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya
besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya
ü Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang
yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya
lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area
penjualannya sangat sempit
1.9 Tiga Jenis Struktur Penduduk
1) Jumlah
Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi,
Transmigrasi.
2) Persebaran
Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah
dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia
antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
3) Komposisi
Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang
membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Selain itu ada 3 jenis
struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan
berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
1.10 Menuliskan Bentuk Piramida Penduduk
Stasioner Muda dan Tua
Piramida penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu Negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan tertantu seperti usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi segitiga
Distribusi piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.


penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok usia
Stasioner muda dan tua
Piramida penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu Negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan tertantu seperti usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi segitiga
Distribusi piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.


penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok usia
Stasioner muda dan tua
Piramida Penduduk Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
• Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
PIRAMIDA STASIONER,MUDA DAN TUA Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlahpenduduk pada tiap kelompok umur (muda,dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama ataurata di tiap kelompok umur.Pada umumnya, bentuk piramida semacam initerdapat di negara-negara Eropa yang telah lamamaju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkatkematian yang rendah.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
• Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
PIRAMIDA STASIONER,MUDA DAN TUA Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlahpenduduk pada tiap kelompok umur (muda,dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama ataurata di tiap kelompok umur.Pada umumnya, bentuk piramida semacam initerdapat di negara-negara Eropa yang telah lamamaju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkatkematian yang rendah.
• Rasio Ketergantungan Tua
adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah
penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Cara Menghitung
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Rumus
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Kegunaan
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Cara Menghitung
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Rumus
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
1.11 Rasio Ketergantungan (Dependency Rasio)
Adalah angka yang
menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan
sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif
kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%). Penggolongan umur penduduk dalam
kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan produktifitas kerjanya
dalam lapangan produksi.Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
di Indonesia
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
2.1
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
kebudayaan sudah sangat
berkembang. Dahulu kala banyaknya pelancong-pelancong yang menyebabkan banyaknya
kebudayaan di Indonesia. Tetapi kita harus kritis dan selektif dalam memilih
kebudayaan yang datang itu. Karena jangan sampai kita menggeserkan kebudayaan
lama yang sudah menjadi tradisi di negeri kita ini.
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
Perkembangan kebudayaan di
Indonesia terbagi menjadi 3 zaman / masa kebudayaan, yaitu:
1)
Zaman Batu
sampai Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, bahwa zaman batu
terdapat menjadi Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman Batu Muda
(Neolithikum), perbedaan antara keduanya adalah pada zaman batu muda
kehidupan sudah menetap dan adanya revolusi alat-alat keperluan penunjang
kehidupan karena mereka telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor /
mencairkan logam dari bijih besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki pada zaman batu muda itulah yang
menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas pada kenyataannya bahwa Indonesia
sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.
2)
Kebudayaan Hindu
dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, perpaduan dan
akulturasi antara kebudayaan setempat berlangsung luwes dan mantap. Dan sekitar
abad ke-5, agama / ajaran Budha masuk ke Indonesia. Ajaran Budha dikatakan
berpandangan lebih maju, karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta di
masyarakat. Namun walau demikian, kedua agama itu tumbuh dan berkembang
berdampingan secara damai.
3)
Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh
para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Masuknya Islam ke Indonesia,
teristimewa ke Pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai, hal ini disebabkan
tidak adanya paksaan dan adanya sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat
penganut dari sebagian besar penduduk Indonesia.
KEBUDAYAAN BARAT
3.1 Tentang Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang juga
memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan Barat, yang berawal ketika kaum kolonialis /
penjajah masuk ke Indonesia, terutama Belanda. Mulai dari kekuasaan perusahaan
dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan koloniallis Belanda, di
kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan bergaya arsitektur
“Barat”. Dalam kurun waktu itu juga, muncullah dua lapisan sosial, yaitu:
I.
Lapisan sosial
yang terdiri dari kaum buruh
II.
Lapisan sosial
dari kaum pegawai
Dalam lapisan sosail yang
kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemahiran bahasa Belanda
menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial. Dan masih juga
sebagai pengaruh kebudayaan Eropa ke Indonesia adalah masuknya agama Katolik
dan Kristen Protestan, yang biasanya disiarkan dengan sengaja oleh
organisasi-organisasi agama (Missie untuk Katolik dan Zending untuk Kristen).
Sudah menjadi watak dan
kepribadian Timur pada umumnya, bahwa dalam menerima setiap kebudayaan yang
datang dari luar, tidaklah mengabaikan kebudayaan yang telah dimiliki
sebelumnya, tetapi disesuaikanlah kebudayaan baru itu dengan yang lama.
Sehubungan dengan itulah,
penjelasan Undang Undang Dasar 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan
bangsa Indonesia adalah: “kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi
rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, dalam penjelasan UUD 1945 itu juga ditunjukkan ke arah mana
kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan kebudayaan bangsa Indonesia, serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar